Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 06:18:15【Sehat】435 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(75723)
Artikel Terkait
- Pemkot Makassar
- Pemkot Kediri periksa SPPG untuk penerbitan SLHS
- KA Batara Kresna: Wisata Rel yang Semakin Diminati, Tumbuh 47,42% Sepanjang 2025
- Kemendag dan BPKH sinergi dorong ekspor produk Indonesia ke Arab Saudi
- Waspada, tanaman pagar ini ternyata disukai ular termasuk jenis kobra
- 84 ribu siswa di Tangsel terima manfaat program MBG
- Pembuat film "Pengin Hijrah" dipuji promosikan wisata Uzbekistan
- Bangladesh, WFP berkomitmen tingkatkan pendanaan pengungsi Rohingya
- Kemarin, arahan Prabowo soal LPDP hingga mikroplastik dalam hujan
- Ammar Zoni tempati sel di Lapas Karanganyar Nusakambangan
Resep Populer
Rekomendasi

BJB tegaskan dukungannya pada MBG lewat pembiayaan SPPG

Hari Pangan Sedunia, masih ada 673 juta orang tidur kelaparan

BGN ungkap MBG berhasil dorong lahirnya industri dalam negeri

BGN ungkap MBG berhasil dorong lahirnya industri dalam negeri

Forum Pangan Dunia 2025 dibuka di Roma, rayakan 80 tahun FAO

BGN ungkap MBG berhasil dorong lahirnya industri dalam negeri

Pemkot Palu: Penerapan standar MBG solusi hindari keracunan makanan

Hindari keracunan, kapolri instruksikan pengawasan MBG diperketat